Stimulasi yang Tepat untuk Mendukung Perkembangan Bayi 18
Bulan - Usia 18 bulan merupakan salah satu periode emas masa tumbuh kembang
bayi, karena pada usia ini bayi
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Bayi sudah bisa melakukan banyak hal seperti berjalan, bermain dengan imajinasinya, memberi reaksi atas yang ia lihat, dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
Bayi sudah bisa melakukan banyak hal seperti berjalan, bermain dengan imajinasinya, memberi reaksi atas yang ia lihat, dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
Silakan dibaca juga: Pencapaian Bayi Usia 18 Bulan
Namun dalam perjalanannya, tidak semua bayi mengalami perkembangan yang normal. Memasuki usia 18 bulan sebagian bayi ada yang belum bisa mengucapkan 1-2 kata, ada yang belum lancar berjalan, ada yang reaksinya lambat, dan lain-lain.
Untuk itu dibutuhkan beberapa stimulasi dari orang-orang di sekitarnya agar perkembangannya berjalan optimal.
Namun dalam perjalanannya, tidak semua bayi mengalami perkembangan yang normal. Memasuki usia 18 bulan sebagian bayi ada yang belum bisa mengucapkan 1-2 kata, ada yang belum lancar berjalan, ada yang reaksinya lambat, dan lain-lain.
Untuk itu dibutuhkan beberapa stimulasi dari orang-orang di sekitarnya agar perkembangannya berjalan optimal.
Berikut beberapa kegiatan stimulasi untuk mendukung perkembangan bayi 18 bulan.
Bermain hide and seek sederhana
Sembunyikan barang-barang di bawah selimut dan bantal, kemudian ajak bayi untuk menemukannya.
Kegiatan ini bisa melatih kemampuan motorik dan kognitif bayi.
Bermain dengan balok dan bola
Susun balok mainan membentuk menara, kemudian ajak bayi untuk meruntuhkannya. Setelah itu ajak dia untuk menyusunnya kembali.
Kegiatan selanjutnya bisa dengan bermain lempar bola karet yang ringan dan lembut. Lempar ke arah perutnya sambil bersorak "kena perutnya", selanjutnya lempar ke arah kakinya sambil bersorak "kena kakinya". Setelah itu gantian, ajak anak untuk melemparkan bola ke arah ibu, "Ayo lempar perut ibu".
Kegiatan ini menstimulasi kemampuan motorik, kognitif, dan juga kemampuan komunikasi bayi.
Bacakan buku bergambar
Dudukkan bayi di samping Ibu, kemudian buka buku bergambar. Sambil menunjuk gambar, ibu sebutkan nama gambarnya, seperti "gajah, burung, meja, kursi". Kemudian ajukan pertanyaan kepada bayi, "mana gajah?". Jika dia belum bisa menunjukkan gambar yang diminta, ibu bisa tuntun tangan bayi untuk menunjuknya.
Kegiatan ini bisa menstimulasi kemampuan kognitif bayi.
Kemudian ajak bayi mengenali bagian-bagian tubuhnya. Agar menarik perhatian, sertai dengan suara yang lucu atau nyanyian. Hal ini bisa menstimulasi kemampuan sosial dan emosi bayi agar bisa memberi reaksi.
Beri mainan yang bisa ditarik dan didorong dengan aman
Mainan yang bisa ditarik dan didorong ini bisa menstimulasi motorik bayi, terutama kemampuannya untuk berjalan. Dengan berpegangan pada benda yang bisa bergerak saat didorong, secara tidak langsung bayi berlatih keseimbangan dalam berdiri.
Biarkan bayi makan dan minum sendiri
Jika ibu tidak ingin rumah menjadi terlalu kotor, sebelumnya bentangkan alas yang cukup luas. Dudukkan bayi dengan semangkuk makanan, dan secangkir air untuk dia minum di atasnya. Biarkan bayi makan dan minum sendiri. Kegiatan ini bisa menstimulasi kemampuan motorik bayi.
Bermain gelembung
Tiuplah gelembung, dan arahkan bayi untuk menangkapnya. Kegiatan ini bisa menstimulasi motorik, kognitif, dan komunikasi pada bayi.
Kegiatan stimulasi di atas bisa ibu lakukan untuk mencegah keterlambatan perkembangan pada bayi, sebaiknya lakukan menjelang bayi berusia 18 bulan.
Jika setelah 18 bulan bayi masih belum bisa melakukan hal-hal yang umum, ibu harus bergerak cepat. Segera temui dokter agar pemeriksaan dan penanganan bisa dilakukan dengan tepat.