Sebagai salah satu media massa, televisi memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan, terutama di kalangan anak-anak.
Hal ini terjadi karena saat menonton TV, ada dua jenis indra yang berfungsi yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran.
Kemampuan otak dalam mengingat rekaman yang tertangkap oleh penglihatan jauh lebih besar dibandingkan dengan perekaman indera lainnya.
Itulah alasannya mengapa interaksi anak-anak dengan televisi yang cukup intens bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Sementara itu, gencarnya tayangan televisi yang bisa dikonsumsi anak-anak saat ini sudah memasuki fase mengkhawatirkan. Masing-masing stasiun TV berlomba-lomba memberikan tayangan yang menarik perhatian anak, sehingga tanpa disadari anak-anak menjadi semakin terlena dan sulit melepaskan diri dari televisi.
Sebagai orangtua tentu saja hal ini patut diwaspadai. Terutama sekali bagi orangtua yang selalu sibuk, sehingga menyerahkan sebagian besar waktu pengasuhan anaknya kepada televisi.
Padahal, sekalipun yang ditonton anak adalah tayangan khusus untuk anak-anak, namun orangtua tidak boleh melepaskan anak sepenuhnya saat menonton.
Anak-anak masih sulit membedakan mana tayangan yang fiktif dan mana yang nyata. Anak-anak juga belum bisa memilah-milah prilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma agama.
Sementara itu, pada tontonan anak-anak saat ini banyak sekali ditemukan adegan-adegan kekerasan, kejahatan, konsumtif, hingga prilaku seksual.
Semua itu sangat berpengaruh dalam proses pembentukan prilaku anak.
Mengapa? Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk peniru dan imitatif. Prilaku imitatif inilah yang sangat menonjol pada anak-anak dan remaja.
Itulah sebabnya mengapa orangtua harus tetap mendampingi anak agar bisa memberikan arahan positif atas tayangan yang sedang mereka tonton.
6 Dampak Buruk Anak Sering Menonton TV
Agar proses tumbuh kembang anak-anak kita bisa berjalan dengan maksimal, sebaiknya kita mengetahui dampak buruk dari seringnya anak menonton TV. Dengan begitu kita bisa mencegah hal-hal buruk terjadi.
1. Memicu resiko mengalami gangguan tidur
Blue screen yang dipancarkan oleh televisi bisa mengganggu persiapan tubuh di saat waktunya tidur.
Kesulitan tidur dan mimpi buruk bisa muncul di malam hari. Hal ini terjadi karena anak masih berada dalam bayang-bayang tayangan yang ditontonnya.
Selain itu, sering menonton TV juga bisa menyebabkan pola tidur anak menjadi berubah.
2. Anak lambat bicara
Jika keluarga terlalu sering mengajak anak menonton TV bisa menyebabkan anak mengalami keterlambatan berbicara.
Suara dan tayangan yang dihasilkan oleh TV membuat anak sulit untuk fokus mendengar suara dari sekitarnya, sehingga menyebabkan anak mengalami kesulitan memahami bahasa orang dewasa di sekitarnya.
3. Kepadatan tulang yang rendah
Aktivitas menonton TV yang lama menyebabkan tubuh jadi kurang gerak.
5. Penurunan fungsi otak
Menonton TV dalam waktu lama bisa menurunkan kemampuan anak dalam berkonsentrasi.
Memori anak dipenuhi oleh adegan-adegan dari tayangan yang mereka tonton, sehingga sulit ketika dituntut untuk berpikir.
6. Menurunkan fungsi retina mata
Sinar biru yang dipancarkan oleh televisi bisa menyebabkan kerusakan retina pada mata anak.
3. Kepadatan tulang yang rendah
Aktivitas menonton TV yang lama menyebabkan tubuh jadi kurang gerak.
Duduk menonton TV dalam waktu lama berdampak pada dua hal, pertama diri menjadi tidak aktif sehingga tubuh tidka bisa merasakan manfaat dari aktivitas fisik. Kedua, kurang gerak menyebabkan perubahan tatanan kimia dalam badan sehingga memengaruhi kepadatan tulang.
4. Pengaruhi psikis anak
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa adegan kekerasan yang ada di dalam video, acara televisi, maupun film, memiliki kaitan erat dengan prilaku dan pikiran agresif, serta emosi pada anak.
4. Pengaruhi psikis anak
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa adegan kekerasan yang ada di dalam video, acara televisi, maupun film, memiliki kaitan erat dengan prilaku dan pikiran agresif, serta emosi pada anak.
5. Penurunan fungsi otak
Menonton TV dalam waktu lama bisa menurunkan kemampuan anak dalam berkonsentrasi.
Memori anak dipenuhi oleh adegan-adegan dari tayangan yang mereka tonton, sehingga sulit ketika dituntut untuk berpikir.
6. Menurunkan fungsi retina mata
Sinar biru yang dipancarkan oleh televisi bisa menyebabkan kerusakan retina pada mata anak.
Mata anak lebih rentan akan kerusakan karena lensa mata mereka belum mampu meredam sinar biru dengan maksimal.
So, itulah dampak buruk dari seringnya anak menonton TV.
Pada dasarnya televisi bisa dijadikan sebagai media edukasi bagi anak. Hanya saja orangtua harus mendampingi dan mengawasi anak disaat menonton TV.
Untuk mencegah dampak buruk dari menonton TV ini sebaiknya orangtua membuat regulasi yang jelas dengan anak. Membatasi waktu menonton TV, memilihkan chanel atau tontonan anak, dan berikan arahan atas tayangan yang mereka tonton.
So, itulah dampak buruk dari seringnya anak menonton TV.
Pada dasarnya televisi bisa dijadikan sebagai media edukasi bagi anak. Hanya saja orangtua harus mendampingi dan mengawasi anak disaat menonton TV.
Untuk mencegah dampak buruk dari menonton TV ini sebaiknya orangtua membuat regulasi yang jelas dengan anak. Membatasi waktu menonton TV, memilihkan chanel atau tontonan anak, dan berikan arahan atas tayangan yang mereka tonton.